Home

Donasi Login Register
Artikel
Windhi Oktavina
pada 31 October 2023 | Kelas Kompetensi

Belajar bareng KGBN kab. Tangerang: Taxonomy Bloom

Teman merdeka belajar, kali ini Komunitas Guru Belajar Nusantara, wilayah kabupaten Tangerang menyelenggarakan workshop Penerapan Kaidah Bloom Taksonomi dalam pembelajaran di SDI Nurul Hikmah, Legok pada hari Minggu, tanggal 29 Oktober 2023. Kegiatan dimulai pada pukul 8 pagi dan berakhir pada pukul 15 ini berjalan sangat dinamis. Bapak R. Aryo Tohjoyo sebagai narasumber menyampaikan materi dalam tiga sesi. Sesi pertama, pengenalan sepintas taksonomi Bloom, sesi kedua penerapan taksonomi Bloom dalam asesmen, dan sesi tiga diisi dengan simulasi praktek kurikulum terintegrasi taksonomi Bloom.

 

Peserta yang sebagian besar adalah guru-guru dari wilayah kabupaten Tangerang memulai kegiatan dengan doa pembukaan yang kemudian dilanjutkan dengan  kegiatan ice breaking. Peserta diminta menyebutkan nama, asal sekolah, dan hobi mereka. Narasumber menyampaikan bahwa pengetahuan seperti gunung es dimana pengetahuan 'tacit' 95% berada di bawah permukaan. Artinya tidak terlihat dan perlu digali. 


Menurut grafik Lev Vigotsky, semakin siswa diberi tantangan dalam belajar. Maka kemampuan siswa akan semakin berkembang dan hasil belajar akan meningkat. Perlu digarisbawahi, tantangan berbeda dari soal yang dibuat sulit sehingga siswa  merasa tidak mampu dan menyerah. Tantangan artinya memberikan pengalaman belajar yang lebih beragam kepada siswa. Pengalaman akan memberikan pemahaman hingga 90% bagi siswa. 


Taksonomi Bloom pertama kali dikemukakan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Direvisi oleh Anderson dan Krathwohl pada tahun 2021. Piramida taksonomi bloom yang awalnya menggunakan kata benda, diubah menjadi kata kerja untuk memberikan kesan aktif dalam Piramida ini. Ada enam tingkatan dalam taksonomi ini dimana remembering (C1), understanding (C2), dan applying (C3) digolongkan sebagai low order thinking skill (LOTS). Analyzing (C4), evaluating (C5), dan creating (C6) digolongkan sebagai high order thinking skill (HOTS). 

Pembelajaran dipercaya mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif. Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang mencakup emosi. Misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Ranah psikomotor mencakup gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ranah kognitif mencakup perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir.

 

Menyusun tujuan pembelajaran dapat menggunakan rumus ABCD seperti yang terlihat dalam gambar berikut:

 

Sedangkan penyusunan indikator dapat menggunakan SMART seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini:

 

 

Materi menarik selanjutnya adalah perbedaan asesmen dan penilaian. Menurut teman belajar, apa ni beda keduanya?

Asesmen mencakup seluruh proses pengumpulan informasi tentang kinerja siswa, sedangkan penilaian adalah langkah terakhir dalam proses tersebut di mana hasil asesmen diukur dan diberi nilai atau evaluasi. Penilaian adalah bagian dari proses asesmen yang melibatkan interpretasi dan pemberian nilai terhadap data yang telah dikumpulkan.

 

Asesmen secara umum mempunyai tiga fungsi:

  1. Assessment of learning
  2. Assessment for learning
  3. Assessment as learning

 

Assessment apakah yang paling sering teman belajar gunakan? 

 

Sebagian besar dari guru masih menggunakan assessment of learning yaitu asesmen yang  digunakan untuk menilai (Grade-Based) pencapaian akhir siswa dalam suatu mata pelajaran atau program studi. Asesmen ini dilakukan setelah siswa menyelesaikan suatu periode pembelajaran, seperti akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Tujuannya Adalah untuk mengevaluasi sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran dan standar pengetahuan yang telah ditetapkan.

 

Assessment for learning digunakan  untuk membantu dan meningkatkan proses pembelajaran siswa. Tujuan utama dari Asesmen untuk Pembelajaran adalah memberikan umpan balik langsung kepada siswa, membimbing mereka dalam memahami progres mereka, dan memberi petunjuk tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan pencapaian mereka.

 

Assessment as learning adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses asesmen dan menempatkan siswa sebagai pemegang kontrol terhadap pembelajaran mereka sendiri. Dalam konsep ini, siswa tidak hanya menerima umpan balik tentang kemajuan mereka, tetapi juga terlibat dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran, mengevaluasi kinerja mereka sendiri, dan merencanakan langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman mereka.


Sesi simulasi dilaksanakan dengan membagi peserta menjadi empat kelompok berdasarkan jenjang mengajar. Guru SD dengan guru SD dan guru SMP bergabung dengan guru SMA. Setiap kelompok diminta membuat perencanaan pembelajaran menggunakan teknik ABCD dan SMART. LKPD atau rubrik penilaian boleh disertakan sebagai contoh. Materi pembuatan rubrik sebenarnya juga disampaikan dalam kegiatan ini. 

 

Setelah setiap.kelompok selesai membuat perencanaan pembelajaran, setiap anggota diberikan post it dan diminta berkeliling menggunakan metode walking gallery dan menuliskan satu pertanyaan bagi kelompok yang lain. Pertanyaan tersebut kemudian akan dijawab oleh masing-masing kelompok. 













Di akhir kegiatan, setiap peserta diminta menuliskan rencananya menggunakan teknik SCAMPER. Yaitu Substitute, combine, adapt, magnify, put to other uses, eliminate, dan rearrange. Peserta cukup memilih tiga item saja dan menjadikan nya komitmen perubahan dalam pengajarannya. 

 

Teman belajar, sebenarnya masih banyak materi yang diberikan dalam kegiatan workshop ini, namun tidak dapat dituangkan seluruhnya dalam opini kali ini. 

 

Bila teman-teman tertarik untuk mengikuti workshop seperti ini, mari bergabung dengan KGBN kabupaten Tangerang. Follow 

IG:https://instagram.com/kgb_tangerang?igshid=OGQ5ZDc2ODk2ZA==

Atau bisa mengunjungi: kgbn.or.id 











 

Reporter: Windhi oktavina

 

Bagikan artikel ini :

(0) Komentar

Silakan login untuk dapat berkomentar!

Artikel Lainnya

PRESPEKTIF MAHASISWA TERHADAP BAHASA INDONESI
POJOK KREASI, MENGALIRKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Cheerful Teaching Moments: Inspirasi Bahagia diantara Siswa
indahnya berbagi praktik baik
Document