Home

Donasi Login Register
Artikel
Andry Steven Manongga
pada 29 January 2024 | Kelas Kolaborasi

Membangun Kolaborasi dan Inovasi dalam Pembelajaran Seni Musik

Kurikulum Merdeka diluncurkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Sejak diluncurkannya, SDS Alfa Omega menggunakan Kurikulum Merdeka dengan konsep Mandiri Berubah untuk memberikan keleluasan bagi guru berkarya dan meningkatkan kompetensi mengajar dengan konsep pembelajaran yang berpusat pada minat dan kebutuhan belajar murid. Salah satu bagian yang menarik dalam Kurikulum Merdeka adalah guru dapat menstimulus motivasi belajar murid melalui pelajaran Seni Musik. Pelajaran Musik bagi sebagian besar murid bukanlah pelajaran yang mudah untuk dipahami, sebab murid harus belajar mengenal berbagai istilah dalam Musik. Dan, tentunya kemampuan belajar setiap murid dalam memainkan alat-alat musik juga berbeda. Sebagai guru seni Musik di SDS Alfa Omega, hal tersebutlah yang saya amati terjadi dalam pembelajaran di kelas. Tentunya, pada fase B, guru berharap peserta didik mampu mengapresiasi diri, mengekspresikan diri dan melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman mendengarkan musik, serta memainkan alat-alat musik.

 

Faktanya, bukanlah hal yang mudah untuk merealisasikannya. Selama pelajaran Musik berlangsung, proses belajar murid tidaklah selalu berjalan baik. Ada beberapa tantangan yang seringkali saya hadapi ketika mengajar murid-murid dalam pelajaran Musik. Tantangan-tantangan tersebut adalah: 1. Murid kesulitan memahami istilah-istilah dalam pelajaran Seni Musik. Sebagai contoh yang pernah terjadi adalah ketika mereka belajar mengenal istilah ‘ritmis’ dan ‘melodis’ saat saya memperkenalkan alat-alat musik ritmis dan melodis kepada mereka. Beberapa siswa mengeluh, mereka berkata, “Pak, saya tidak paham”. Siswa lainnya juga menuturkan, “Pak, saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan ‘ritmis dan melodis’; 2. Setiap murid memiliki kemampuan dan keterampilan berbeda dalam memainkan alat musik. Saya banyak mengamatinya setiap kali memberikan kesempatan bagi siswa untuk memainkan alat musik;  3. Alokasi waktu pelajaran seni Musik cukup terbatas, yang mengakibatkan minimnya kegiatan memainkan alat musik. Tidak semua murid mendapatkan kesempatan yang sama; 4. Konsentrasi belajar murid menurun, saat guru hanya berfokus pada kegiatan diskusi

 

Awalnya, saya mengajak mereka mendengarkan materi lewat metode pembelajaran diskusi kelompok. Akan tetapi, selama proses pembelajaran berlangsung, kegiatan kelas terkesan monoton dan membosankan. Saya mengharapkan feedback dari murid-murid terkait materi yang saya jelaskan, tetapi mereka justru terlihat pasif. Sehingga, saya mencoba melakukan refleksi di kelas. Pertama, guru melakukan identifikasi masalah. Dengan berbagai cara, saya menemukan akar permasalahan yang dihadapi oleh murid-murid saya, yaitu mereka tidak paham apa itu istilah “ritmis” dan apa itu istilah “melodis”. Dalam hal ini, adalah menjadi tugas dan tanggung jawab saya bagaimana harus menyajikan materi pelajaran Musik yang dapat dipahami oleh murid-murid. Kedua, guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada murid-murid agar memudahkan guru mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung kepada siswa. Ketiga, guru melakukan inovasi pembelajaran. Strategi yang saya gunakan saat melakukan inovasi pembelajaran, yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Apa itu metode demonstrasi? Dalam pembelajaran, metode demonstrasi memberikan kesempatan kepada murid untuk bersentuhan langsung dengan materi yang sedang dipelajari kemudian mereka memperagakannya di depan kelas. Menurut saya, metode pembelajaran ini sangat efektif, sebab guru dapat mengajak murid melakukan sesuatu yang kemudian diamati dan dibahas di kelas. Keempat, guru menggunakan media pembelajaran. Pada pertemuan berikutnya, saya memanfaatkan media pembelajaran yang ada, seperti Laptop, LCD, memanfaatkan akses jaringan internet untuk menonton Youtube dan Google Gambar untuk menjelaskan materi lebih detail kepada murid-murid, dan juga web-game Quizizz. Dengan Quizizz, saya mengajak murid-murid untuk melakukan uji pemahaman terkait materi yang sedang mereka pelajari di kelas. Kelima, guru mengajak murid terlibat dalam memainkan alat musik. Puncak dari kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung, saya mengajak murid untuk terlibat langsung mengekspresikan diri mereka dalam bermain alat musik. Keenam, guru melakukan refleksi dan umpan balik pelajaran. Di akhir kelas, guru melakukan refleksi pembelajaran dan meminta murid-murid untuk melakukan umpan balik pelajaran sebagai evaluasi hasil pembelajaran yang mereka dapatkan. 

 

Setelah saya menjelaskan materi dengan berbagai media pembelajaran, murid-murid perlahan-lahan mulai memahami apa yang sedang saya ajarkan. Selama proses pembelajaran tersebut, saya melihat antusias dan semangat murid-murid belajar. Terlihat kelas Musik menjadi menarik dan menyenangkan. Tidak hanya itu, dengan metode demonstrasi, saya juga memanfaatkan alat-alat musik yang tersedia di kelas seperti Cajon dan Gitar, sekaligus memberikan contoh alat musik ritmis dan alat musik melodis yang mereka bisa jumpai selama kelas Musik. Saya memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk memainkan Cajon dan Gitar. Dan juga sebagai hasil belajar, murid-murid mulai memahami apa itu alat musik ritmis dan alat musik melodis. Bahkan mereka termotivasi untuk mempresentasikan hasil belajarnya. Dalam kesempatan lain, saya berkolaborasi dengan murid-murid dengan memainkan alat musik Angklung.

 

Tidak hanya itu, saya memberikan keleluasan bagi murid-murid untuk berkarya dan menunjukkan keterampilan mereka sesuai kapasitas mereka memainkan alat-alat musik. Bagi murid-murid yang belum bisa memainkan alat musik, saya menuntun mereka mengekspresikan diri mereka memainkan melodi sederhana pada alat musik yang mereka sukai di kelas. Dengan berbagai cara yang saya gunakan, pada akhirnya, murid-murid merasa nyaman belajar dan kebutuhan belajar mereka selama di kelas Musik terpenuhi. Dengan metode pembelajaran demonstrasi juga, kesulitan siswa belajar musik dapat teratasi, dan belajar musik semakin menyenangkan.  Pada akhir kelas, saya mengajak siswa untuk melakukan refleksi kelas bersama-sama. Saya memulai dengan pertanyaan, “Apakah managemen kelas telah memenuhi tujuan pembelajaran yang hendak dicapai hari ini’? Apakah lingkungan kolaboratif, kooperatif dan interaktif hari ini sudah terbentuk dengan baik?” “Apakah murid-murid memahami atau sudah mengerti pelajaran hari ini”? Saya memanfaatkan sticky notes saat melakukan refleksi pembelajaran. Saya bersyukur dengan berbagai refleksi yang saya ajukan kepada murid-murid di kelas musik, saya mendapatkan feedback positif dari murid-murid. Satu kalimat yang memotivasi saya untuk terus menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi murid-murid saya, ketika saya bertanya “Bagaimana pelajaran Musik hari ini”? Dengan antusias mereka menjawab, “Seru dan sangat menyenangkan, Pak!”.

 

Tentunya harapan saya sebagai seorang guru, murid-murid saya tidak lagi mengalami kesulitan saat belajar musik, dan juga murid-murid dapat berkolaborasi dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran yang sudah berlangsung, saya selalu termotivasi untuk terus berkarya dan terus belajar sehingga mampu menuntun siswa untuk Merdeka Belajar, siswa yang berani berkarya, kreatif dan berprestasi. Bagaimana menciptakan kelas dan pembelajaran yang bermakna? Mari lakukan inovasi pembelajaran, maka kamu akan melihat semangat belajar murid-muridmu. Guru yang kreatif dan inovatif, akan memberikan dampak positif bagi motivasi dan minat belajar siswa. Keterlibatan murid dalam proses pembelajaran adalah kunci keberhasilan pembelajaran tersebut. Salam Merdeka Belajar! - ASM

Bagikan artikel ini :

(0) Komentar

Silakan login untuk dapat berkomentar!

Artikel Lainnya

Pendidikan Guru Penggerak tingkatkan mutu Guru
PRESPEKTIF MAHASISWA TERHADAP BAHASA INDONESI
Belajar bareng KGBN kab. Tangerang: Taxonomy Bloom
Guru Tamu ( Edisi Kesehatan di Masa Pubertas )
Document