Home

Donasi Login Register
Read Event

Deskripsi Event

 

Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bapak Nadiem Anwar Makarim menyampaikan adanya miskonsepsi bahwa hanya calistung yang terpenting diajarkan di PAUD dan data menunjukkan bahwa cara mengajarkan calistung juga salah.

"Karena ini menjadi suatu metode yang mengasosiasikan anak-anak kecil kita, anak-anak PAUD kita, mengasosiasikan sekolah dengan hal yang tidak menyenangkan", ungkapnya saat peluncuran episode ke-24 Merdeka Belajar transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Selasa 22 Maret 2023.

Hal yang membuat Bapak Nadiem kesal adalah tes calistung dipergunakan sebagai kriteria untuk anak masuk SD. Sehingga Bapak Nadiem menghimbau dan mengajak kepada seluruh undangan yang menyaksikan acara ini untuk menghilangkan tes calistung sebagai syarat masuk SD. 

"Merdeka Belajar episode 24 akan memandatkan satuan pendidikan untuk

1. Menghilangkan semua jenis tes calistung dari proses penerimaan murid-murid kita di SD.

2. Bahwa setiap kali anak masuk PAUD serta SD akan ada masa perkenalan atau semacam orientasi selama dua minggu.

3. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak", paparnya.

Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemdikbudristek Bapak Iwan Syahril menyampaikan bahwa cara pandang yang telah lama berakar dari masyarakat yaitu keharusan untuk pandai membaca, menulis dan berhitung (calistung) bagi anak-anak yang akan masuk sekolah dasar mengakibatkan banyak anak-anak yang tidak mendapatkan hak pendidikan ketika masuk SD karena mereka tidak bisa membaca, tidak dapat menulis dan tidak pandai berhitung.

"Pemahaman kemampuan fondasi hanya dibatasi pada calistung ini memiliki beragam dampak pada proses pembelajaran anak-anak kita, bukan hanya di SD tapi juga di PAUD", ungkapnya saat memaparkan substansi peluncuran transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

Melalui episode ke-24 merdeka belajar transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Bapak Iwan Syahril mengajak semua pihak untuk melakukan gerakan perubahan. Ajakan untuk gerakan bersama adalah untuk semangat yang harus ditekankan di sini.

Bapak Iwan Syahril juga menjalaskan bahwa ada dua tujuan gerakan bersama transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Pertama, agar peserta didik di PAUD yang masuk kelas awal SD terus menguatkan kemampuan fondasinya secara bertahap dan menyeluruh. Kedua, peserta didik yang tidak pernah dan belum berkesempatan mengikuti PAUD, mereka tetap mendapatkan kesempatan untuk dibina kemampuan fondasinya secara bertahap dan menyeluruh, sehingga mereka mempunyai pijakan yang kuat untuk proses pembelajaran berikutnya. 

"Maka pembelajaran PAUD dan SD kelas awal menjadi rangkaian yang tidak terpisahkan. Satu nafas yang terus berkelanjutan", tambahnya.

 

 

Document