Home

Donasi Login Register
Artikel
Windhi Oktavina
pada 1 November 2023 | Kelas Kemerdekaan

Liputan KGBN, Opini Tangerang, 24 Februari 2023

Halo teman belajar, 

Opini KGBN Tangerang hari ini diadakan secara virtual dengan dua narasumber yang berbagi praktik baik mereka. Narasumber pertama Ibu Awalina Zulfah, seorang guru kelas SMP Surau Merantau, sebuah sekolah Alam  di Tangerang dan narasumber kedua Bapak Aryo Tohjoyo guru visual art di Tunas Muda School. Wah pasti sudah tidak sabar mengulik lebih dalam dari praktik-praktik baik ini.

Bu Awal dari sekolah Surau merantau menyampaikan bahwa sekolah alam Surau Merantau memulai pendirian sekolahnya dari budaya Minang. Budaya Minang diambil sebagai bagian dari kearifan lokal di sekolah ini. Founding father dari sekolah alam Surau Merantau ini dididik dengan cara surau. Anak yang sudah akil balik akan tinggal di Surau.  Anak- anak ini saling berinteraksi dengan anak perantau dan saling berbagi pengalaman. 

Kaitan budaya surau dengan bakat adalah kesempatan mengembangkan bakat dengan memanfaatkan kekayaan alam. Sejalan dengan prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa setiap murid mempunyai kekhasannya sendiri dan Setiap anak dapat unggul di bidangnya masing-masing sekolah alam Surau Merantau memetakan bakat murid dengan metode Talents mapping. Pemetaan kemampuan untuk anak berbeda dengan orang dewasa karena sebagian besar anak-anak belum mampu menjawab pertanyaan analisa. Tes minat dan bakat dilakukan dengan metode observasi. Orang dewasa dapat menggunakan Temubakat.com untuk test bakat. Website ini dapat digunakan secara gratis, namun hasil analisanya kurang tajam.

Gambar 1 adalah acuan dalam menganalisis bakat anak. Gambar capman (kanan) dan gambar dengan warna (kiri) atau yang disebut cluster untuk mengidentifikasi bakat anak. Setiap cluster mewakili bidang yang berbeda. T=treasure. Perjalanan anak masih panjang sehingga hasil tes bakat ini masih belum fixed. Metode ini dipakai di sekolah Surau Merantau untuk mempertajam analisa bakat murid.

Bila anak belum dapat menuliskan jawabannya dalam talent test, Talents observation dipakai untuk menganalisis bakat anak. Guru lekat dengan kegiatan mencatat fakta-fakta anak. Menganalisisnya dan menuliskan kesimpulan. 

Sistem belajar Surau Merantau:

  • Baguru: Dalam satu pekan akan mengunjungi orang yang ahli dalam bidangnya untuk belajar.
  • Magang: Anak melakukan magang sesuai passion mereka 
  • Lapau: Anak belajar cara mengelola uang. (Pendidikan dasar financial literasi)
  • Rantau: Anak akan tinggal selama tiga minggu di suatu daerah dan mempelajari budaya tempat tersebut.

Dalam lapau, anak tidak sepenuhnya mendapatkan uang dari orangtua. Anak harus berusaha mendapatkan uang dan membayar sekolahnya tersebut. Magang dan rantau dilakukan anak sesuai dengan minat mereka. 

Ada dua belas anak yang mengikuti program magang dan rantau. Ada yang mengambil bidang kuliner dan multimedia. Media ini berkecimpung di dunia fashion dan ada yang bertema budaya. Beberapa anak magang di art studio dan mengembangkan talent nya. Salah satu murid magang membuat Mural di sebuah daerah di Bandung. Beberapa magang dekat rumah dan melakukan kesenangannya memasak dan memberi service. Kegiatan ini membutuhkan kolaborasi dalam pelaksanaannya. Project yang berbasis passion. Selama magang tidak ada kegiatan di sekolah. Evaluasi dilakukan melalui zoom setiap minggu dengan menggali perasaan dan pengalaman mereka. Saling berdiskusi dan bertukar kabar. Sesudah magang, anak-anak ini melakukan roadshow untuk bercerita ke adik-adik kelas nya. Ramuda dan ramudi adalah panggilan bagi murid-murid magang ini. Mereka akan menceritakan kegiatan mereka dalam kegiatan edufair

Program magang ini telah dirancang bagi murid kelas lima sampai SMA. Program magang murid kelas lima dirancang untuk melaksanakan magang di unit sekolah seperti kantin, program magang murid kelas enam dirancang untuk dilakukan di lingkungan sekitar rumah murid-murid seperti restoran, cafe, art gallery, dll. Sedangkan program magang bagi murid SMP baru dirancang untuk dilaksanakan di tempat yang lebih jauh dari lingkungan rumahnya.

Kegiatan magang tidak ada pembiayaan karena telah melakukan pendekatan di awal dengan perusahaan yang menjalin kerja sama. Siswa membuat souvenir sebagai ucapan terima kasih kepada mentor magang.

Kurikulum akil balik adalah kekhasan sekolah ini. Kurikulum yang memandirikan anak. Kurikulum nasional dipakai juga di sekolah ini. Indikator proyek disesuaikan dengan kurikulum nasional.

 

Narasumber kedua, Pak Aryo, membagikan praktik baiknya dalam meningkatkan kemampuan membaca murid.  Beliau pernah terlibat dalam kegiatan mengenalkan model-model pembelajaran di Kalimantan dan Papua. Beliau menyampaikan bahwa di daerah tersebut buku yang disumbangkan hanya dipajang, tidak dimanfaatkan dengan baik karena pihak sekolah tidak tahu bagaimana cara memakainya. Integrated learning dengan perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan kecintaan anak membaca buku.

Membaca hening berkesinambungan/Uninterrupted Sustained Silent Reading menggunakan buku bacaan (bukan buku pelajaran). Setiap murid memegang satu buku. Guru dan murid hening dan menggunakan simbol-simbol sebagai alat komunikasi. Kegiatan ini melatih konsentrasi siswa.

Berhubungan dengan bacaan murid di kegiatan membaca hening berkesinambungan, murid diminta membuat jurnal. Isi jurnal: Tanggal, judul buku, nama siswa, ringkasan 3 kalimat. Jurnal dapat dibuat dalam bentuk lingkaran yang kemudian dirangkai menjadi bentuk ulat bulu. Satu lingkaran mewakili satu buku yang telah tuntas mereka baca. Setiap buku dapat diselesaikan sesuai dengan kecepatan membaca masing-masing anak. Bila murid itu belum bisa menulis bisa diganti menggunakan emoticon dan guru hanya memberikan pertanyaan panduan. Bentuk jurnal dapat dimodifikasi sesuai selera. Jurnal ini dapat di display dan menjadi indikator perkembangan kegiatan membaca murid. Inti dari kegiatan ini adalah meningkatkan minat membaca anak, melatih fokus murid, dan melatih kemampuan literasi anak. 

Treasure hunt berguna untuk merangsang anak membaca dengan mencari kata kunci. Bagi anak ke dalam lima kelompok. Minta anak mencari kata kunci dari buku tersebut. Tulis kata kunci itu kemudian masukkan ke dalam amplop. Kata kunci itu akan mengarahkan murid ke buku yang berkaitan dengan kata kunci itu. Anak akan berusaha mencari tahu di halaman berapa kata kunci itu berada. Kegiatan ini bisa dilakukan seperti perlombaan kelompok.

Piramida cerita gagasan awal nya adalah merangkum. Anak mencari awal, tengah, dan akhir dalam bentuk piramida. Piramida ini dapat digantung sebagai hiasan. Biasanya menggunakan buku cerita dengan tema non-fiksi seperti alam sekitar. 

 

Zig-zag book bisa dibagi enam segmen untuk menceritakan awal, tengah, dan akhir cerita/text. Bisa ditingkatkan kesulitannya dengan membuat menjadi 12 lipatan.

Book talks seperti mendongeng tapi sebenarnya tidak. Kita memberikan book review agar anak tertarik membaca lebih lanjut cerita di buku tersebut. Dengan kata lain mempromosikan buku tersebut. 

Pojok membaca dibuat awalnya karena tidak semua sekolah mempunyai perpustakaan. Dengan membuat pojok membaca di setiap ruang kelas diharapkan dapat memicu murid untuk semangat membaca. Guru diharapkan memajang buku-buku yang sesuai dengan minat baca anak. Sumber buku bisa berasal dari sekolah, sponsor, atau dari murid. Guru dapat meminta murid membawa buku bacaan mereka masing-masing. Jurnal buku yang telah dibuat anak pun dapat dipajang di pojok membaca ini.

Wah keren-keren ya praktik baik yang telah disampaikan oleh rekan-rekan guru. Gak sabar untuk segera mencobanya di ruang kelas ya. Semoga teman-teman belajar sekalian terinspirasi dengan praktik baik ini dan tertarik untuk berbagi praktik baik juga. Teman-teman dapat mendapatkan lebih banyak informasi tentang komunitas guru belajar ini dengan follow IG@kgb_tangerang

#semua murid,semua guru

#Merdekabelajar

#OpiniTangerang

#Bergerakuntukberdampak

#KGBN

 

Bagikan artikel ini :

(0) Komentar

Silakan login untuk dapat berkomentar!

Artikel Lainnya

Pendidikan Guru Penggerak tingkatkan mutu Guru
JEPRETAN POSE PAGI
Berbagi Praktek Baik : Bagaimana menyusun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah
Dua Rakaat Mengangkat Derajat
Document