Home

Donasi Login Register
Artikel
Metria Eliza
pada 10 July 2023 | Kelas Kemerdekaan

Program Saribu Untuk Meningkatkan Literasi

Berdasarkan hasil studi PISA (Programme of International Student Assesment) pada tahun 2018 menempatkan Indonesia pada urutan lima terbawah dalam bidang literasi membaca.Rendahnya literasi dan daya minat baca siswa merupakan salah satu persoalan yang ada dalam dunia pendidikan terutama sekolah. Perpustakaan yang lengkap tidak berbanding lurus dengan minat baca siswa. Beberapa strategi peningkatan literasi yang ada belum memberikan dampak nyata bagi siswa. Melalui Gerakan Literasi Nasional dengan Permendikbud  nomor 23 tahun 2015 memiliki tujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekerti. Dalam hal ini pemerintah telah menegaskan pentingnya membaca.  Berbagai daya dan upaya yang terus dilakukan karena hal ini menjadi masalah serius bagi stakeholder dunia pendidikan.

Untuk meningkatkan kemampuan literasi terutama dalam menjadikan membaca sebagai bentuk budaya positif perlu aksi nyata yang berakibat pada peningkatan karakter profil pelajar pancasila. Sekolah yang merupakan ekosistem pendidikan perlu melakukan berbagai upaya dalam mengatasi tantangan tersebut.Tantangan yang dighadapi saat ini di dunia pendidikan adalah perkembangan teknologi yang semakin pesat dan  anak-anak generasi alpha yang lahir di dunia digital tidak bisa lepas lagi dari kemajuan teknologi terutama gadget. Kemerosotan moral dan nilai-nilai karakter akibat kemajuan teknologi tidak dapat terhindarkan lagi. 

Membaca buku merupakan salah satu kegiatan yang membosankan bagi sebagaian anak. Menyikapi hal tersebut, SDN 03 Batu Bulek membuat sebuah terobosan baru untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa di sekolahnya melalui  program “Saribu” Satu Hari Satu Buku. Program ini mulai dilakukan sejak pertengahan tahun 2021 yang awalnya ditujukan untuk kelas enam yang berawal dari ketertarikan beberapa siswa untuk mengetahui banyak hal berdasarkan cerita dari guru yang setiap hari memberikan cerita tentang dunia luar. Sehingga terbersitlah sebuah ide dari masukan beberapa siswa untuk membuat sebuah program yang berdampak pada siswa dan menumbuhkan minat bacanya yang dinaman Program Saribu. Setiap anak membuat kesepakatan untuk membaca satu buku setiap hari dimana buku tersebut dibebaskan sesuai dengan minat siswa asalkan bernilai positif.  Siswa memiliki buku monitoring membaca yang berisikan buku yang dibaca beserta intisari bacaannya beserta penulisnya. Hal ini agar anak memahami makna bacaan dan bukan sekedar membaca saja. Setiap pagi siswa diminta bergiliran untuk menceritakan intisari buku yang dibacanya.

Ketika terlihat perubahan nyata pada siswa kelas enam, program ini kemudian mulai dikenalkan ke kelas lainnya dengan memberikan beberapa tambahan berdasarakan refleksi bersama. Setiap satu buku yang dibaca siswa mendapatkan satu poin yang  akan diakumulasi setiap bulannya. Sekolah memberikan apresiasi terhadap kegiatan dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki bacaan terbanyak sebagai bintang baca setiap bulan. Bintang baca dengan kriteria siswa yang memiliki bacaan terbanyak setiap bulan mulai dari kelas 4,5 , 6.  Pemilihan bintang baca ini diumumkan setiap awal bulan bersamaan dengan pemilihan siswa sholeh/sholehah, dan siswa teladan.  Bintang baca ini rata-rata berhasil menyelesaikan bacaan buku diatas 60 buku setiap bulan yang berhasil dibacanya. Dengan adanya pemilihan bintang baca ini setiap siswa termotivasi untuk  membaca buku setiap hari dan kegiatan ini akhirnya juga diikuti oleh kelas 1,2, dan 3.

Kegiatan ini ternyata berdampak positif kepada seluruh siswa di SDN 03 Batu Bulek. Siswa selalu memanfaatkan waktu senggang atau istirahat untuk membaca. Kegiatan membaca menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi seluruh siswa. Dikarenakan membaca adalah jendela dunia maka diharapkan dengan adanya program ini dapat menambawah wawasan siswa, unggul dan berkarakter. Bentuk apresiasi yang diberikan kepada siswa juga menjadi dorongan bagi siswa untuk berubah menjadi siswa yang literat. Kegiatan ini mendorong untuk terwujudnya pelajar dengan profil pelajar pancasila. Selain itu diharapkan kegiatan Saribu dapat mewujudkan visi sekolah yaitu “Terwujudnya Siswa Berkarakter Berwawasan Global, Berjiwa Lokal, Unggul dan Berprestasi”.

Bagikan artikel ini :

(0) Komentar

Silakan login untuk dapat berkomentar!

Artikel Lainnya

Kolaborasi untuk merdeka mengajar
Kompetensi yang bagaimana yang diperlukan untuk menjadi seorang guru MERDEKA BELAJAR? : Tinjauan dari sisi projek “KONFLIK BIKIN KITA MAKIN DEWASA”
Guru Tamu ( Edisi Kesehatan di Masa Pubertas )
KGB maring "Omah Sinau Bocah"
Document