Home

Donasi Login Register
Artikel
Ali Usman, S.S., M.Pd.
pada 11 February 2024 | Kelas Kompetensi

GAYA PEMBELAJARAN SUPER KEREN GURU ABAD KE-21

GAYA PEMBELAJARAN SUPER KEREN

GURU ABAD KE-21

 

Dalam bukunya 100 Orang yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah menjadikan Rasulullah Muhammad saw sebagai orang nomor satu sejagad. Beliau menjadi contoh yang baik dalam seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan dan pembelajaran. Beliau guru yang sangat luar biasa, dahsyat, dan super keren.

(Michael H. Hart)

 

Guru super keren adalah impian setiap siswa dan setiap sekolah. Sekolah yang memiliki guru super keren pasti memiliki siswa super keren juga. Siswa super keren akan mampu menjadi generasi emas harapan umat, bangsa, dan negara. Ha ini yang kita cita-citakan bersama, menuju Indonesia yang madani dengan pemimpin dan rakyatnya yang cerdas dan berkah.

Rasulullah Muhammad saw adalah Uswatun Hasanah atau Role Model bukan hanya bagi Kaum Muslimin, namun juga bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu,  seorang Michael H. Hart dalam bukunya “100 Orang yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah” menjadikan Rasulullah Muhammad saw sebagai orang nomor satu sejagad. Beliau menjadi contoh yang baik dalam seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan dan pembelajaran. Beliau guru yang sangat luar biasa, dahsyat, dan super keren.

Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec. dalam bukunya “Muhammad saw The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods' yang diambil dari Sirah Rasulullah Muhammad saw. Berikut 20 metode dan teknik pembelajaran tersebut.

Pertama, Learning Conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung). Artinya sebelum pembelajaran dimulai kita mengkondisikan suasana kelas dengan berbagai ice breaking, cerita, atau nasyid yang menghadirkan suasana ceria dan menyenangkan. Dengan demikian, seluruh siswa kita siap fisik dan psikisnya serta  kondusif untuk diajak mengikuti pembelajaran.

Kedua, Active Interaction (interaksi pendengaran: teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar di tengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan: eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum). Hal ini mampu menghadirkan interaksi yang aktif dan komunikatif, sehingga seluruh pancaindra siswa kita terlibat dan ikut serta dalam pembelajaran.

Ketiga, Applied Learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa). Dalam proses pembelajaran, kita harus memberikan pembelajaran yang aplikatif dan kontektual sesuai kebutuhan perkembangan psikologis siswa sehingga terasa manfaat pembelajaran yang diikuti. Maka, pembelajaran itu bermakna dan berkesan.

Keempat, Scanning and Levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya). Kita sebagai guru mampu memahami gaya belajar dan tingkat kecerdasan setiap siswa. Hal ini memerlukan pemetaan gaya belajar dan karakteristik siswa setiap kelas agar pembelajaran itu tepat sasaran dan cocok untuk semua gaya belajar siswa.

Kelima, Discussion and Feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami). Perlu menjadi perhatian kita bahwa menghadirkan proses pembelajaran dengan diskusi dan memberikan umpan balik dengan contoh yang logis dan sederhana membantu siswa untuk mudah memahami materi pembelajaran kita.

Keenam, Story Telling (bercerita). Sejatinya setiap anak manusia itu fitrahnya suka cerita. Ketika dalam pembelajaran itu, kita mampu memvariasikan gaya pembelajarannya dengan bercerita, pasti suasana pembelajaran itu menarik dan hidup. Apalagi cerita yang diberikan mengandung humor dan kita menceritakannya dengan kocak dan penuh ekspresi.

Ketujuh, Analogy and Case Study (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan). Hal ini dikenal dengan pembelajaran berbasis masalah dan divariasikan dengan perumpamaan dan ilustrasi. Gaya ini memberikan tantangan bagi siswa untuk berpikir dan menganalisa kasus dan berupaya mencarikan solusi terbaiknya.

Kedelapan, Teaching and Motivating (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi). Pembelajaran ini perlu menghadirkan semangat dan antusias siswa. Memberikan pertanyaan dan aktivitas pembelajaran yang menantang. Sesekali diberikan motivasi pentingnya materi itu dan apa manfaatnya bagiku (AmBak) untuk masa depan siswa.

Kesembilan, Body Language (membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti dan jelas; menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang dimaksud melekat pada pikiran; mempersingkat waktu). Kita harus full ekspresi dalam memaparkan dan mendeskripsikan materi pembelajaran. Ekspresi yang hangat dan penuh keceriaan menstimulus energi positif siswa untuk bersemangat dan ceria dalam pembelajaran sehingga suasana pembelajaran kita menyenangkan.

Kesepuluh, Picture and Graph Technology (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan). Pembelajaran aktif perlu menghadirkan media pembelajaran yang mendukung. Setiap materi pembelajaran yang diberikan didukung oleh media gambar atau tulisan yang menarik dalam slide power point dengan menggunakan infokus.

Kesebelas, Reasoning and Argumentation (mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa). Dalam memberikan penjelasan materi pembelajarn, kita harus memberikan alasan yang logis dan valid dengan contoh-contoh sederhana sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah.

Keduabelas, Self Reflection (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran). Ketika dalam bertanya jawab, ada baiknya kita memberikan kesempatan untuk berpikir dan mencari jawaban sendiri. Jika siswa belum bisa juga, maka dibantu dengan penjelasan yang terang dan mudah dipahami.

Ketigabelas, Affirmation and Repetition (pengulangan kalimat dan ucapan nama). Dalam menjelaskan materi pembelajaran yang penting perlu kita mengulang kalimat itu minimal tiga kali agar nampak penekanannya dan penegasannya bahwa itu penting dan harus diingat.

Keempatbelas, Focus and Point Basis (menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjaganya dari lupa). Kita memberikan materi pembelajaran akan lebih baik berfokus kepada indikator yang diharapkan. Hal ini perlu kita jaga agar poin penting yang ingin dicapai dapat dipahami oleh siswa.

Kelimabelas, Question and Answer Method (teknik bertanya untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya). Pertanyaan yang kita ajukan dalam pembelajaran harus menarik dan menantang daya nalar siswa. Hal ini diharapkan mampu menghadirkan rasa ingin tahu mereka untuk berupaya memahami dan mencari informasi sebanyak-banyaknya terhadap pembelajaran yang kita berikan.

Keenambelas, Guessing with Question (penting untuk memperkuat pemahaman dan memperbesar keingintahuan). Kehadiran kita di kelas diharapkan mampu memposisikan pembelajaran kita penting bagi siswa untuk dipelajari. Sehingga harapan untuk memahami materi datang dari rasa ingin tahu siswa.

Ketujuhbelas, Encouraging Student to Ask (guru memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berani mengajukan pertanyaan: bertanya dapat menghapus kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran dan menjadi alat evaluasi guru atas cara penyampaian pelajarannya). Pembelajaran dengan bertanya jawab dapat menjadi sarana untuk memancing siswa untuk fokus dan perhatian terhadap materi pembelajaran kita.

Kedelapanbelas, Wisdom in Answering Question (menyikapi orang-orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya; menyikapi si penanya dengan sikap yang bermanfaat baginya). Guru harus selalu berupaya bijaksana menanggapi pertanyaan siswa. Sikap dan respon kita berpengaruh terhadap semangat dan antusias siswa dalam bertanya dan berpikir.

Kesembilanbelas, Commenting on Student Answer (memberikan komentar terhadap jawaban siswa). Dalam berdiskusi, jika ada jawaban siswa tidak sesuai dengan yang kita inginkan, kita harus luruskan dan berikan pemahaman dengan baik.

Keduapuluh, Honesty (seorang guru harus menanamkan sikap mulia berani mengakui ketidaktahuan ke dalam diri siswanya. ucapan 'aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu'). Kejujuran adalah akhlak mulia yang harus kita junjung tinggi. Maka karakter jujur ini harus dimulai dari kita sebagai guru.

            Demikianlah 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods' yang diambil dari Sirah Rasulullah Muhammad saw yang ditulis Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec. dalam bukunya “Muhammad saw The Super Leader Super Manager”. Semoga kita dimudahkan Allah dalam memvariasikan gaya pembelajaran kita di ruang kelas kita masing-masing. Amin. Selamat berjuang guruku dan bersemangatlah mendidik dan membina generasi emas yang mampu menjayakan negeri ini. Wallahu'alam bishawab.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIODATA PENULIS