Home

Donasi Login Register
Artikel
SUPRAPTI
pada 25 May 2023 | Kelas Kolaborasi

GURU DAN MURID BERPROSES BERSAMA


GURU DAN MURID BERPROSES BERSAMA 

            Pendidik tak kan lepas dari peserta didik. Pengajar tak kan lepas dari sistem pengajaran. Sekolah tak kan lepas dari pemerinytah, kurikulum, meneger, tenaga pendidik dan kependidikan, murid, komite dan masyarakat. Semua unsur pendidikan adalah menjadi lingkaran sebab-musabab yang saling bergantungan. 

        Menyoroti peran guru, tentu tentu bersinergi dengan keberadaan murid. dua unsur ini, ibarat bibit tanaman dan sang petani. Guru ibarat petani, dan murud ibarat bibit tanamannya. Murid akan tumbuh dan berkembang, selaras dengan pola pengolahan guru dalam membudidayakan pembelajaran dalam pengajaran melalui pendidikan. 

        Dengan segala kompetensinya, guru hendaknya mampu berinovasi menggali potensi ladang pendidikan dalam sebuah bingkai sekolah. Dengan demikian, sumber daya [enopang berlangsungnya proses menumbuh kembangkan generasi bermutu akan terwahani sesuai potensi lingkungan dan zaman yang berlangsung. 

        Guru selaku fasilitator untuk siswa kala proses belajar, perlu berlatih mengedepankan rasa memiliki terhadap keberadaan individu setiap murid. ini akan bermanfaat, dalam menumbuhkan rasa saling memahami satu sama lain dalam konteks kelas belajar bersama. Guru dan murid menjadi bagian proses kolaborasi. Proses berbagi pengetahuan dan pengalaman, untuk menumbuhkan keterampilan sesuai bakat dan minat sisiwa, sejalan dengan proses pembimbingan dan pengarahan guru.

            Dari konsep tersebut, peran membimbing dan mengayomi dari sosok guru terhadap murid-muridnya, sangatlah penting. Belajar adalah berproses bertumbuh dan berkembang baik pengetahuan maupun keterampilan. Murid hadir dalam bingakai sekolah, tentu dengan segala rupa karakteristik kepribadian dan potensi alammya. Inilah tantangan guru, untuk menggali kekayaan potensi mereka melalui proses belajar. 

            Proses belajar, tentu berdasarkan program yang terarah untuk mencapi tujuan. Guru sebagi pemrakarsa dan pelaku program guna mencapi tujuan pendidikan, harus berani menggali potensi pribadinya guna dijadikan karakter tauladan kebaikan bagi murid-muridnya. Murid tentu menjadi peniru ulung, akan apa yang dilakukan dan diupayakan oleh gurunya sesuai dengan yang diamati dan ditontonnya. Murid tak lepas dari arahan teori, dalam bertindak. Namun proses mengamati pembiasaan, tentu akan menebalkan pondasi kokohnya karakter  budi pekerti. Inilah perjalanan proses belajar  sesungguhnya, yang selaras dengan semboyan "Ing Ngarsa Sung Tulada", pesan dari Ki Hajar Dewantara (KHD) sang Bapak Pendidikan.   

                Selaras dengan semboyan KHD berikutnya "Ing madya mangun karsa" , tentu guru harus inofativ dalam pembelajaran, agar berhasil membangun dan menguatkan semangat dalam melampaui semua proses belajar murid. Hal ini, karena, proses belajar murid sangatlah panjang dan berjenjang sejalan dengan fase mereka. Guru tentu berkewajiban menjaga mood kebahagiaan murid, disetiap proses belajar. Dengan demikian, tujuan menjadikan suasana belajar yang efisien dan efektif membentuk generasi cerdas bahagia akan tercapai detik prosesnya. Tidak mudah tentunya. Namun inilah tantangan yang bermakan.

            Guru sebagi pendidik yang merupakan generasi lebih awal dan rentang waktu zaman yang cukup jauh, hendaknya mampu mengaarahkan segala bentuk prilaku dasar budi pekerti yang selaras dengan nilai-nilai luhur adat dan budaya lokal. Setelah siswa mampu terarah, maka pendidik mendorong semangat dan memberi apresiasi di setiap proses belajar siswa. Keadaan inilah korelasi proses pembelajaran dengan filosofis KHD dengan semboyannya "Tutwuri handayani." Semoga, melalui kurikulum merdeka, seluruh unsur pendidikan di Indonesia, akan mampu berperan sesuai tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Sehingga tujuan nasional, tercapai menmbuh kembangkan Generasi Pancasila. 

                                                                                                       Somagede, 23 Mei 2023

                                                                                                                         Prapti Ciprut,

Bagikan artikel ini :

(0) Komentar

Silakan login untuk dapat berkomentar!

Artikel Lainnya

Mengembangkan Potensi Murid Melalui Ekskul Seni
Healing di Kelas untuk Memantik Murid Belajar Aktif dan Mandiri
Perayaan HUT RI ke 78
Diseminasi Budaya positif
Document