Home

Donasi Login Register
Artikel
TRI WIJAYANTI
pada 27 January 2023 | Kelas Kemerdekaan

guru inovatif dan inspiratif

                                                                                             MENJADI GURU INOVATIF DAN INSPIRATIF

  

            Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern.Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

         Bagi sebahagian orang, menjadi seorang guru bukanlah perkara sulit, walaupun bukan dari latar belakang pendidikan, mereka tetap bisa mengajar, mengoreksi soal, membuat soal, bahkan cara mengajar mereka lebih baik dari guru yang memiliki latar belakang pendidikan, apakah dengan demkikian dianggap tugas sebagai seorang guru selesai? rasanya belum.Namun hal ini serasa bertentangan dengan yang seharusnya yang dilakukan seorang guru, dimana seorang guru tidak hanya harus bisa mengajar, namun juga seorang guru harus bisa menjadi sumber inspirasi buat siswanya, dan ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan.Kapan seorang guru dikatakan guru yang inspiratif? Menurut buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif: Guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid - muridnya Dimana diharapkan dari stimulasi mental yang diberikan kepada siswa akan memberikan dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman murid/siswa, karena semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa pada saat belajar maka penguasaan materi pembelajaran akan semaikin baik.

         Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk lebih menguasai informasi dan kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran. Seorang guru harus memiliki keterampilan untuk dapat menarik perhatian siswa, guru harus terampil kreatif dan inovatif. Dengan hadirnya para guru yang kreatif dan inovatif dalam pengajaran tentunya akan membuat pembelajaran semakin maju, menarik, menyenangkan sesuai yang dibutuhkan para siswanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat belajar siswa yaitu dengan senantiasa berinovasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan lebih menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, menjadi guru yang inovatif merupakan hal penting yang harus ada dalam diri seorang guru.

Menjadi guru yang kreatif dan inovatif adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa dielakkan. Guru sebagai garda terdepan pendidikan menjadi harapan untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru yang selalu berinteraksi dengan siswa diharapkan mampu membentuk kepribadian, memberikan pemahaman, mengembangkan imajinasi dan cita-cita, membangkitkan semangat, dan menggerakan kekuatan mereka untuk menggapai masa depan. 

Guru dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber belajar yang beragam dan mengemasnya dalam pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru juga harus mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik sehingga pembelajaran yang tercipta semakin modern.

Apakah kreatif & inovatif itu?

A. Kreatif merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan daya cipta. Seseorang yang memiliki daya kreasi tinggi sering pula orang tersebut kreativitasnya tinggi.

B. Inovasi merupakan sebuah temuan baru baik dalam bentuk ide, barang atau jasa yang berbeda dari sebelumnya dalam lingkungan tertentu, dalam arti kreasi, dimensi dan penampilannya.

Mengapa harus kreatif & inovatif ?

Jawabannya adalah sifat kreatif & inovatif dibutuhkan agar membawa kondisi pembelajaran yang kondusif secara keseluruhan.

Untuk menjadi guru yang memiliki dua sifat tersebut, ada beberapa tips :

1. Menguasai materi pelajaran

Menguasai materi pelajaran adalah syarat pertama yang harus dimiliki seorang guru. Apabila seorang guru telah menguasai materi pelajaran yang akan diajarkannya, maka tak ada lagi rasa was-was akan segala pertanyaan dari muridnya, sehingga timbul kepercayaan diri. Dan juga ia akan dapat mengetahui materi mana yang esensial dan yang kurang begitu esensial, sehingga mengetahui materi apa yang harus diberikan dan ditekankan terlebih dahulu.

2. Memiliki Wawasan Luas

Seorang murid akan merasa senang dan bangga apabila memiliki guru yang punya pengetahuan yang luas. Ditanyai apa saja tahu. Namun disarankan pengetahuan tersebut masih terkait dengan mata pelajaran tersebut, sehingga, dari guru tersebut akan selalu muncul hal-hal yang baru yang menyebabkan muridnya tidak mudah bosan. Dan hal tersebut akan menimbulkan kesan tersendiri pada murid-muridnya.

3. Komunikatif

Maksudnya, guru tidak pasif atau hanya diam saja. Karena seorang murid akan senang apabila disapa gurunya. Baik itu didalam kelas ataupun diluar kelas. Hal ini akan menimbulkan kedekatan emosi. Oleh karena itu, seorang guru juga harus memperhatikan murid-muridnya. Mungkin bisa dengan menanyakan keadaan mereka sebelum memulai pembelajaran, sehingga mereka akan merasa diperhatikan.

4. Dialogis

Maksudnya, dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru tidak hanya berceramah saja. Tapi juga harus memberi kesempatan kepada muridnya untuk bertanya, sehingga segala sesuatu yang belum dimengerti oleh murid dapat terjawab. Untuk membentuk suasana yang hidup, pertanyaan jangan langsung dijawab oleh guru, tapi dilemparkan kepada murid lainnya, sehingga, murid mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya.

5. Tidak hanya teori, tapi juga praktek

 

Berikut sejumlah tips untuk menjadi guru inovatif yang kerap saya dan guru lainnya lakukan di sekolah adalah dengan melakukan beberapa metode sederhana berikut ini;

 

  • Memahami Karakter Siswa sebagai Remaja

         Guru yang inovatif sudah harus memahami karakter siswa. Karena dalam fase ini, seorang siswa SMP yang mulai beranjak remaja akan memiliki kecenderungan untuk belajar memahami hal yang abstrak, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kritis dan selalu ingin bisa diterima di dalam lingkungan pergaulannya.

Dalam posisi inilah seorang guru inovatif bisa menjalankan perannya, bukan hanya sebagai tenaga pendidik tapi juga mampu memahami karakter tiap siswanya secara khusus termasuk mengamati kecenderungan terhadap minat dan bakat yang ada pada diri tiap siswa.

Fase ini memang amat krusial, jika seorang guru hanya menjalankan fungsinya semata tanpa melakukan inovasi terhadap metode pembelajaran yang ia lakukan, bukan tidak mungkin siswa menganggap sekolah hanya sebagai sebuah rutinitas harian yang pada akhirnya menjadi sebuah keterpaksaan bagi siswa untuk harus dijalankan.

Membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi serta membangun interaksi siswa secara langsung dalam tiap materi pembelajaran melalui cara yang lebih bisa diterima oleh siswa bahkan dengan mengadopsi hal-hal yang bersifat kekinian pada trend remaja amat mungkin membuat suasana belajar terasa lebih ideal dan bisa dinikmati dengan sepenuh hati tak hanya oleh siswa tapi juga guru.

  • Menjadi Guru, Orang Tua sekaligus Sahabat

         Salah satu karakter guru inovatif adalah mampu menempatkan diri sesuai dengan keadaan siswanya. Dalam artian, guru harus mampu menjalankan berbagai peran yang kompleks, tak hanya sekedar menjalankan fungsi sebagai tenaga pendidik, tapi juga menjadi orang tua sekaligus menjadi sahabat terbaik bagi siswanya.Peran guru sebagai sahabat disini adalah memahami kepribadian tiap siswanya untuk lebih mudah mengidentifikasi kemampuan, minat maupun bakat siswa secara lebih spesifik untuk dikembangkan sebagai sebuah potensi.

Selain itu, dengan menempatkan diri sebagai sahabat, secara psikologis hubungan emosional antara guru dan siswa akan lebih terbangun serta mampu memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi siswa.Prinsip ini secara psikologis mampu membangun hubungan batin antara guru dan siswa secara personal sehingga siswa akan lebih merasa nyaman ketika berada di sekolah.

 

  • Belajar dan Terus Belajar

         Seorang guru dituntut untuk terus mengembangkan diri dan kemampuannya dengan terus belajar terhadap perkembangan dunia pendidikan untuk mampu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran yang amat dinamis sekaligus mampu memberikan metode pembelajaran yang ideal untuk mencapai keberhasilan bagi siswanya.

Guru inovatif adalah guru yang tak pernah merasa berpuas diri terhadap apa yang telah dimilikinya saat ini. Terlebih saat ini ada begitu banyak platform pembelajaran bagi guru yang amat mudah dan murah untuk dijangkau, dan hal ini pula yang terus saya dan guru-guru saya lakukan sampai dengan saat ini.

Saya amat mensupport guru yang memiliki keinginan untuk mengembangkan kemampuan mendidiknya dalam berbagai hal mulai dari pengembangan karakter, penerapan teknologi dalam proses pembelajaran hingga inovasi-inovasi lainnya dalam proses pembelajaran. 

 

Tidak Kaku

Era pendidikan 4.0 adalah tentang kemampuan guru dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran agar lebih aplikatif dan mudah dipahami oleh siswa. Metode-metode penyampaian materi yang cenderung kaku akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas siswa dalam menerima pembelajaran.

Di sekolah kami, siswa diajak dan diajarkan untuk membangun diskusi-diskusi yang tidak hanya terbatas pada materi pelajaran semata tapi tentang hal-hal umum hingga gejala sosial yang muncul di tengah masyarakat yang disesuaikan dengan mata pelajaran.

Diskusi ini penting untuk membangun persepsi sekaligus membiasakan siswa untuk memahami bahwa sebuah keputusan tidak diambil berdasarkan ego melainkan lebih mengedepankan pertimbangan yang matang hingga musyawarah untuk mufakat.

Dengan konsep ini, siswa benar-benar dipersiapkan sejak dini untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang dalam hal menempatkan kemampuan siswa sebagai pemimpin untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Memanfaatkan Teknologi 

Teknologi tak hanya mempermudah guru dalam menjalankan proses pembelajaran maupun meningkatkan minat belajar siswa. Teknologi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari tantangan revolusi industri di masa yang akan datang untuk menyiapkan siswa sebagai generasi penerus yang handal dan berkualitas.

Di masa pandemi, ketika pembelajaran dilakukan secara daring, teknologi sudah begitu banyak memberikan manfaat bagi dunia pendidikan tak hanya sebagai penunjang proses pembelajaran tapi juga sebagai sarana meningkatkan kualitas pembelajaran.

Guru inovatif juga identik dengan teknologi, karena selain efektif memberikan efisiensi dan fleksibilitas pembelajaran, teknologi juga mampu membuka cakrawala berpikir guru maupun siswa terhadap perkembangan industri secara global.

Sebab, tantangan dunia pendidikan saat ini adalah bukan hanya sekedar memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tapi juga menyiapkan siswa untuk lebih berwawasan global agar lebih mampu bersaing di masa yang akan datang melalui penerapan teknologi.

 

Selalu Support Siswa dalam Berbagai Hal

Pribadi tiap siswa tak hanya dibangun pada karakter dirinya semata, tapi juga masalah yang telah, sedang dan yang akan dihadapinya di masa yang datang. Disinilah guru harus menjalankan peran pentingnya untuk selalu memberikan support kepada siswanya.

Guru yang inovatif harus mampu memberikan bimbingan sekaligus solusi yang baik bagi siswanya dalam berbagai keadaan tanpa harus menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya justru memicu tindakan yang tak diinginkan.

Hal ini berlaku pula ketika guru mengidentifikasi minat dan bakat tiap siswanya untuk kemudian mendorong sekaligus mendukung bakatnya untuk lebih dikembangkan sebagai sebuah potensi yang ada dalam diri siswa agar siswa lebih mudah menentukan masa depannya.

Itulah beberapa tips sederhana menjadi guru inovatif di era pendidikan 4.0 yang selalu saya implementasikan tak hanya kepada diri saya sendiri tapi juga kepada guru-guru saya yang lain karena pada prinsipnya guru inovatif adalah sebuah visi yang harus ada dan harus terus dikembangkan oleh seorang pendidik untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang handal dan berkualitas.

Meningkatkan Kemampuan Intrapersonal

Interpersonal skill memang sangat penting dimiliki oleh seorang guru karena keterampilan ini mencakup beberapa kemampuan seperti menghangatkan hubungan, membuat pendekatan yang lebih mudah terhadap siswa, membangun hubungan secara konstruktif, menggunakan diplomasi, serta teknik untuk mencairkan situasi pembelajaran di kelas. Di era revolusi 4.0 guru tidak lagi berfungsi sebagai sentral dalam pembelajaran atau teacher centered, namun berubah menjadi students centered dimana guru menjadi fasilitator bagi penyediaan kebutuhan belajar peserta didik.

4. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik

Sebagai komponen utama pembelajaran, guru maupun calon guru di tuntut harus terampil dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di kelas, tujuannya agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang dijelaskan. Selain itu, media pembelajaran yang dibuat harus mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang sedang disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, guru mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual, audio, maupun audio visual. Guru dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran yang mudah digunakan.

5. Memiliki Kemampuan Kreativitas dan Inovatif yang Tinggi
Sebagai pengajar dituntut menguasai substansi bidang studi dan metodelogi keilmuannya serta mampu mengemasnya ke dalam materi pembelajaran sesuai dengan amanat kurikulum dan karakter peserta didik, mampu merancang pembelajaran beserta perangkat pembelajarannya, dengan menerapkan model-model pembelajarn inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan soft skill seperti critical thinking, problem solving, communication, collaboration, dan creativity atau invention.

6. Berorientasi pada High Order Thingking Skill (HOTS)

Guru harus memberikan segalanya untuk memberikan pembelajaran yang berorientasi pada hots ini. Bagaimanapun juga kita tidak bisa langsung kesana tanpa melalui low order thingking skill (lots) terlebih dahulu. Maksudnya tidak boleh seorang guru hanya berpuas diri ketika peserta didik sudah mencapai titik minimum melainkan harus lebih tinggi lagi guna mencapai kompetensi maksimum dalam sebuah pembelajaran. Seorang peserta didik tidak akan pernah mampu menganalisis sebuah permasalahan tanpa adanya pemahaman dari sesuatu yang sifatnya definitif.

7. Adanya Kolaborasi antara Guru dengan Peserta Didik

Artinya dalam sebuah pembelajaran tidak boleh hanya berpusat kepada guru sedangkan peserta didik hanya bersifat pasif. Sebaliknya meskipun berpusat pada peserta didik tetapi guru tidak bisa lepas tangan begitu saja. Guru harus menjadi seorang fasilitator dalam sebuah pembelajaran.

 

 

Bagikan artikel ini :

(0) Komentar

Silakan login untuk dapat berkomentar!

Artikel Lainnya

Berliterasi dengan Sahabat Pena
Mengapa Harus Terus Belajar?
Guru Tamu ( Edisi Kesehatan di Masa Pubertas )
KURIKULUM MERDEKA WUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Document